Senin, 24 Mei 2010

MEMBUAT POLA DIATAS KAIN

A1 - A = 1/6 lingkar leher ditambah 2 cm,

A - A2 = 1/6 lingkar leher ditambah 1,5 cm.

A2 - F = panjang bahu,

F - F1 = 5 cm, buat garis mendatar,

A2 - F1 = panjang bahu.

A1 - G = 5 cm,

G - G1 = ½ lebar muka.

Hubungkan titik F1 ke G1 terus ke B1 seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).

C - C2 = 1/10 lingkar pinggang,

C2 - C3 = 3 cm (besar lipit kup).

E2 diukur 1,5 cm, dibuat garis putus-putus sampai ke C4 dan C5 (panjang kup)

Hubungkan C2 dan C3 ke C4 dan C5 seperti gambar.

Hubungkan titik B1 dengan C1, terus ke D1 dengan membentuk sisi

panggul, terus ke E2 seperti gambar.

Keterangan pola lengan

Menggambar pola lengan diatas kain yang terdiri dari dua lapis, dengan posisi bagian baik bahan berhadapan, dengan kata lain bahagian buruk bahan terletak pada bagian atas lalu digambar pola lengan sebagai berikut : ambil satu titik diberi nama titik A.

A - B = panjang lengan.

A - E = tinggi puncak lengan.

Dari titik E buat garis vertikal lebih kurang 20 cm kekiri dan kanan.

Dari titik A ukur ke C dan D ½ lingkar kerung lengan, letak titik C dan D harus menyentuh garis datar B.

Buat garis putus-putus (garis bantu) dari A ke C dan dari A ke D.

Garis bantu dari A ke C dan A ke E dibagi tiga.

A1 = 1/3 A - C

A2 = 1/3 A - E

A1 - A3 = A2 - A4 = 1,5 cm.

B3 = 1/3 C1 - A

C1 ke C2 turunkan 1 cm.

Hubungkan A dengan A4 dan D1 seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian muka).

Hubungkan A dengan A4 dan B2 seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

B - B1 = ½ lingkar ujung lengan,

B - B2 = ½ ukuran lingkar ujung lengan

B2 - B3 = 1,5 cm

Hubungkan B dengan B3 (sisi lengan bagian belakang), dan B

dengan B1 seperti gambar (sisi lengan bagian muka)

Pola lengan

Ukuran yang diperlukan

1). Lingkar kerung lengan : 40 cm ( diukur dari pola badan)

2). Tinggi puncak lengan : 12 cm

3). Panjang lengan : 54 cm

Menggambar pola kerah dilakukan di atas kain yang berlipat dua.

A - C = lipatan kain.

A - B = ½ lingkar leher,

A - A1 = 3 cm,

A1 - C = 5 cm (lebar kerah).

B - D = 7 cm,

D - D1 = 4 cm.

Hubungkan A1 dengan B dengan garis melengkung (garis leher), B ke D1 (ujung kerah) dan dari C ke D1 melalui titik D.

c. Menggambar pola celana

Ukuran Celana

a). Lingkar Pinggang : 66 cm

b). Tinggi duduk : 23 cm

c). Lingkar Panggul : 96 cm

d). Panjang Celana : 90 cm

Pola bagian muka Pola bagian belakang

Keterangan menggambar pola celana wanita

Pola celana bagian muka

A - B = panjang celana.

A - C = 1/3 lingkar pesak dibagi 3 ditambah 4 cm.

C - D = C - E - ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm.

E - D1 = 4 cm tarik garis lurus sampai garis pinggang namakan titik H.

H - G = lingkar pinggang dibagi 4 ditambah 2 cm.

A - F = panjang lutut.

F - F1 = F - F2 = ½ lingkar lutut.

B - B1 = B - B2 = ½ lingkar kaki celana.

G - I = 3 cm.

G - j = 12 cm.

Hubungkan I dengan j seperti gambar saku sisi celana.

Hubungkan H dengan E seperti gambar ( pesak celana bagian muka ).

Hubungkan E dengan F2 terus ke titik B2, seperti gambar (garis sisi celana).

Hubungkan G dengan D membentuk garis panggul, terus ke titik B1 melalui titik F1 seperti gambar (sisi celana).

Pola celana bagian belakang

Pola celana bagian belakang digambar berdasarkan pola celana bagian muka, untuk itu pindahkan pola celana bagian muka dengan cara menjiblak sekaligus memindahkan tanda-tanda pola seperti titik

E, F2 dan B2.

E - E1 = 8 cm.

F2 - F3 = 4 cm.

B2 - B3 = 4 cm.

Hubungkan titik E1 dengan F3 terus ketitik B3 seperti gambar (garis sisi celana bagian belakang).

G - G1 = 4 cm.

H - H1 = 3 cm.

G1 - H1 = 1/4 lingkar pinggang dibagi ditambah 4 cm.

E1 - E2 = 1 cm,

Hubungkan H1 dengan E1 seperti gambar (pesak celana bagian belakang).

D - J = 5 cm.

J - J1 ditambah J - J2 = ½ ukuran lingkar panggul.

d. Memeriksa Pola

Memeriksa pola merupakan salah satu langkah dalam pembuatan busana. Pemeriksaan pola mencakup tentang kesuaian pola dengan desain yang telah dirancang. Dalam hal ini perlu diperhatikan apakah desain mengunakan garis princess, model saku, kerah, desain lengan, panjang baju, dan lain-lain. Selain itu juga perlu diperhatikan kesesuaian ukuran dengan pola yang telah dibuat. Untuk itu, pola yang telah selesai dibuat sebaiknya dicek atau diperiksa terlebih dahulu sebelum dilakukan pemotongan atau menggunting.

2. Menggambar pola busana dengan teknik konstruksi di atas kain untuk pria dewasa. Desain terdiri dari kemeja dan celana panjang.

Desain

Cara mengambil ukuran kemeja dan celana pria.

1) Panjang kemeja, diukur dari bahu tertinggi sampai panjang yang

sesuai dengan model.

2) Lingkar badan, diukur sekeliling badan terbesar ditambah 4 cm

3) Rendah bahu, diukur dari tulang leher belakang sampai batas pertengahan garis bahu pada punggung.

4) Rendah Punggung, diukur dari tulang leher belakang sampai batas pertengahan garis lingkar badan (untuk menentukan batas kerung lengan pada ketiak)

5) Lebar punggung, diukur dari pertengahan lingkar kerung lengan kiri sampai batas lingkar kerung lengan sebelah kanan.

6) Panjang punggung, diukur dari tulang leher belakang dalam posis lurus sampai bapas pinggang.

7) Lingkar leher, diukur sekeliling pangkal leher

8) Panjang lengan, diukur dari bahu terendah sampai panjang lengan pada model.

9) Lingkar lengan, diukur sekeliling garis siku selebar ukuran lengan pada model.

10) Lingkar manset, diukur lingkar ujung lengan ditambah 3 cm

11) Lebar manset, ukurannya disesuaikan dengan model

12) Panjang celana, diukur dari pinggang sampai panjang yang diinginkan.

13) Lingkar pinggang, diukur sekeliling pinggang.

14) Lingkar pesak, diukur dari batas pinggang belakang, melalui selangkangan menuju garis pinggang bagian muka.

15) Lingkar paha, diukur sekeliling paha terbesar

16) Lingkar panggul, diukur sekeliling panggul terbesar.

17) Lingkar ujung kaki celana, diukur sekeliling kaki celana sesuai dengan model.

18) Panjang lutut, diukur dari pinggang sampai batas lutut.

19) Lingkar Lutut, diukur sekeliling lutut sesuai dengan keinginan.

Ukuran : 1) Panjang kemeja : 75 cm

2) Lingkar badan : 100 cm

3) Rendah bahu : 4 cm

4) Rendah Punggung : 22 cm

5) Lebar punggung : 42 cm

6) Panjang punggung : 41 cm

7) Lingkar leher : 40 cm

8) Panjang lengan : 60 cm

9) Lingkar lengan : 30 cm

10) Lingkar manset : 20 cm

11) Lebar manset : 3 cm

12) Panjang celana : 103 cm

13) Lingkar pinggang : 74 cm

14) Lingkar pesak : 70 cm

15) Lingkar paha : 64 cm

16) Lingkar panggul : 94 cm

17) Lingkar kaki celana : 44 cm

18) Panjang lutut : 52 cm

19) Lingkar Lutut : 50 cm

Menggambar pola kemeja pria

Pola badan bagian muka Pola badan bagian belakang

Skala 1;4 Skala 1;4

Keterangan pola kemeja bagian muka

Bahan kemeja dilipat dua, pada bagian tepi kain digambar pola kemeja dengan urutan sbb. Ukur dari tepi kain kedalam sebesar 5 cm sepanjang tengah muka/sepanjang ukuran panjang kemeja dan ditambah dengan kampuh. Ambil satu titik pada garis tersebut yang diberi nama titik A, untuk langkah berikutnya ikuti keterangan berikut :

A - B = 2 cm,

A - C = ukuran rendah bahu,

B - D = ukuran rendah punggung,

B - E = ukuran panjang punggung,

A - F = panjang kemeja, setiap titik buat garis bantu ( garis putus - putus).

A - a1 = 1/6 lingkar leher ditambah 1 cm,

A - a = 1/6 lingkar leher ditambah 2 cm.

Hubungkan a dengan a 1 dengan garis bantu,

a - a 1 dibagi dua dinamakan titik g

g - g1 = 1,5 cm,

hubungkan a dengan a1 melalui titik g1 seperti gambar.

C - I = ½ lebar punggung ditambah 1 cm.

Hubungkan titik a ke I menjadi garis bahu.

I - x = C - D ,

Buat garis vertikal dari x ke I,

Garis I dan x dibagi tiga, sepertiga bagian dari x dinamakan titik i, i - i 2 = 1 s.d 2 cm.

D - L = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.

E - K = ¼ lingkar badan dikurangi 1 cm.

F - O = D - L yaitu ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.

Hubungkan titik I dengan L melalui titik i2 seperti gambar (lingkarkerung lengan pola bagian muka).

O - O1 = 1 cm,

Hubungkan L dengan K dan dengan O1 seperti gambar (sisi badan).

Hubungkan a1 ke F dengan garis strip dan titik berselang seling (tanda tengah muka),

Hubungkan dari F terus ke O1 seperti gambar (bawah baju)

a1 - n = F - F1 yaitu 1,5 cm,

Hubungkan titik n dengan F1 dengan garis lurus.

Jarak rumah kancing lebih kurang 8 cm.

Keterangan pola kemeja bagian belakang Untuk menggambar pola kemeja bagian belakang yang dipedomani adalah pola kemeja bagian muka. Letakkan pola badan bagian muka diatas kain yang sudah dilipat untuk tengah belakang kemeja, dengan posisi tengah muka pola bagian muka dikurangi 1 cm, hal ini disebabkan karena pola kemeja bagian belakang lebih kecil dua centimeter dari pada pola bagian muka. Karena pola bagian muka dibuat setengah dari badan bagian muka, maka sepanjang garis tengah muka dikurangi satu centimeter, pada gambar dapat dilihat pengurangan pola bagian muka dengan keterangan sbb : Titik a1, D, E dan F adalah pindahan dari pola bagian muka. Dari titik a ke m diukur sama dengan titik F ke u yaitu 1 cm.

Sisi badan pola bagian belakang disamakan dengan pola bagian muka. Garis bahu pola bagian belakang dibuat berdasarkan pola bagian muka sbb:

I - H = 7 cm,

a1 - Q = 6 cm.

Sambungkan garis dari titik m keatas sampai sejajar dengan titik H, beri nama titik S.

S - H1 = ½ lebar punggung ditambah 1 cm.

Q1 - Q = 1/10 lebar punggung.

Hubungkan S ke Q dengan garis bantu.

S - Q dibagi dua diberi nama titik t.

t - t1 = 1,5 cm,

Hubungkan S dengan Q melalui titik t1, seperti gambar (lingkar lrher pola bagian belakang),

Q - H1 = garis bahu.

Hubungkan titik H1 dengan L seperti gambar (lingkar kerung lengan bagian belakang).

F - U = 1 cm, bentuk garis dari titik U ke garis sisi badan.

Hubungkan titik U dengan titik S dengan garis strip dan titik berselang seling ini adalah tanda garis tengah belakang pola badan.

Menggambar pola lengan di atas kain berlipat dua. Kain diukur menurut arah serat kain, sepanjang lebih kurang 50 cm dari tepi kain, lalu dilipat dua. Garis lipatan dijadikan garis tengah pola lengan.

Kemudian diikuti langkah kerja sbb :

Pada lipatan kain paling atas diambil satu titik dinamakan titik A.

A - B = panjang lengan.

A - C = B - D yaitu ukuran rendah punggung,

Buat garis empat persegi dengan menghubungkan titik A dengan B, A dengan C, B dengan D dan C dengan D.

C - F = ½ ukuran A - C,

Hubungkan A ke F dengan garis bantu.

A - L = ½ A - F.

L - L1 = 1,5 cm.

Hubungkan titik A dengan F, melalui L (kerung lengan bagian muka), Hubungkan A dengan F, melalui L1 (kerung lengan bagian belakang).

F - E = ½ F - D dikurangi 2 cm,

Buat garis horizontal kegaris A dan B, diberi nama titik K.

K - H = ½ ukuran lingkar lengan.

B - D1 = ½ ukuran lingkar ujung lengan dikurangi 2 cm.

Hubungkan F dengan D1, melalui titih H (sisi lengan muka dan belakang). B - B1 = 6 cm.

B1 - B2 = 9 cm (belahan ujung lengan kemeja).

Keterangan pola board dan kerah Pola board dan kerah dibuat menurut lebar kain, caranya diukur kain sepanjang lingkar leher yang ada pada pola bagian muka dan belakang ditambah dengan kampuh, kain dilipat dua dan digambar dengan urutan sbb :

A - B = 3 cm (lebar board pada lipatan kain).

A - C = ½ lingkar leher.

C - D = 1,5 cm

D - E = 2,5 cm.

Hubungkan B dengan D melewati titik E dan hubungkan A dengan C,

B dan D.

Pola kerah dibuat menyatu dengan boar.

B - F = 3,5 cm (lebar kerah).

E - G = B - F.

G - G1 = 1,5 cm,

G1 - G2 = 1,5 cm.

Hubungkan B dengan F, F dengan G2 dan E dengan G2.

Pola kerah

Keterangan pola saku kemeja

Saku kemeja digambar menurut arah panjang kain, dengan ukuran

sebagai berikut:

A - B = 11 cm,

A - C = 12 cm.

C - D = A - B ( lebar saku),

A - C = B - D (dalam saku).

Titik E = ½ C - D .

E - F = 1,5 cm.

Hubungkan A dengan B, A dengan C, B dengan D, C dengan F terus ke D.

Keterangan pola manset:

A-B = Lingkar Menset

A-C = 2 X Lebar Manset

C-D = A-B

A-C = B-D

A-E = ½ A-C

Keterangan pola klep manset:

A-B = 11 cm

A Lebarnya Lebih kurang 1,75 cm

B Lebarnya Lebih Kurang 2 cm

Pola celana pria

Pola bagian muka Pola bagian belakang

Keterangan menggambar celana pria

Pola bagian muka

Ambil titik A, buat garis mendatar dan garis tegak lurus.

A - C = panjang celana.

A - B = 1/3 lingkar pesak ditambah 5 cm

Buat garis datar kekiri dan kekanan.

B - D = B - E yaitu ¼ lingkar paha dikurangi 4 cm

(ukuran E ke D adalah ½ lingkar paha dikurang 4 cm).

D - F = F - G yaitu 3 cm,

Buat garis vertikal dinamakan titik H (buat garis antu).

H - I = 1 cm,

Hubungkan titik I - G dengan garis lurus terus ke D dengan garis melengkung.

I - N = ¼ lingkar pinggang ditambah 4 cm untuk kup.

I - Y = 1/10 lingkar pinggang.

Y - K = L - M yaitu 2 cm.

K - L = 3 cm.

N - O = 3 cm.

O - P = 13 cm,

Hubungkan O ke P dengan garis lurus (untuk saku samping).

A - Q = ukuran panjang lutut.

Q - R = Q - S yaitu 1/4 lingkar lutut dikurang 2 cm

(R ke S adalah ½ lingkar lutut).

C - C1 = C - C2 yaitu ¼ lingkar kaki dikurang 2 cm

(C1 ke C2 adalah ½ lingkar ujung kaki celana).

H - H1 = 4 cm.

I - I1 = 18 cm.

Hubungkan H1 dengan I1 seperti gambar.

Hubungkan N dengan C2 melewati titik E dan S seperti gambar, dan

hubungkan D dengan C1 melewati titik R.

Pola bagian belakang.

Pola celana bahagian belakang di buat berdasarkan pola bagian muka, caranya sebagai berikut : Pindahkan pola celana bahagian muka bersamaan dengan tanda-tanda pola. Garis sisi celana bahagian pinggang diberi nama titik A.

A - C = ¼ lingkar pinggang ditambah 2 cm untuk kup nat.

Hubungkan A dengan C, dengan membentuk sudut siku pada garis A ke C dan A ke E.

Titik B = ½ A - B.

B - B1 = 2 cm.

D - E = 5 cm,

Buat garis datar kekanan melewati pola bagian muka.

E - F ditambah E - H = ½ lingkar panggul.

I - Y = 8 cm,

Hubungkan titik C ke H dengan garis lurus, terus ke Y dengan garis melengkung.

K - M = L - N yaitu 4 cm.

Hubungkan titik Y ke M dengan garis melengkung, terus ke titik N dengan garis lurus seperti gambar.

3. Menggambar pola busana dengan teknik kontruksi di atas kain untuk anak-anak.

Desain busana anak-anak berikut ini adalah baju setali atau bebe, panjang baju setengah paha. Memiliki garis prinses dari pertengahan garis bahu melalui dada sampai panjang baju dengan

model simetris. Lengan kop pendek. Pakai kerah polo. Pada bagian

belakang pakai risleting panjang 30 cm. Bagian bawah baju agak

sedikit kembang.

Cara Mengambil Ukuran

a. Lingkar badan, diukur sekeliling badan melalui ketiak ditambah

empat centimeter.

b. Lingkar pinggang, diukur sekeliling pinggang ditambah dua

centimeter.

c. Panjang punggung, diukur dari ruas tulang leher belakang yang

paling menonjol, sampai kebatas pinggang

d. Lebar punggung, diukur melebar di punggung, dari batas lingkar

kerung lengan kiri sampai batas lingkar kerung lengan kanan.

e. Lebar muka, diukur melebar didada dari batas lingkar kerung kiri

sampai batas lingkar kerung lengan kanan.

f. Panjang bahu, diukur dari batas leher sampai ujung bahu.

g. Lingkar Kerung lengan, diukur sekeliling lubang lengan datambah

satu centimeter

h. Lingkar leher, diukur sekeliling leher

i. Panjang muka, diukur dari lekuk leher sampai batas pinggang.

j. Panjang lengan, diukur dari bahu terendah sampai panjang lengan

sesuai dengan model.

k. Panjang baju, diukur dari lekuk leher sampai panjang baju sesuai

dengann model.

303

Desain

Gambar 152. Desain busana anak

Ukuran :

Lingkar badan = 64 cm

Lingkar pinggang = 60 cm

Panjang punggung = 27 cm

Lebar punggung = 26 cm

Lebar muka = 25 cm

Panjang bahu = 8 cm

Lingkar Kerung lengan = 30 cm

Lingkar leher = 27 cm

Panjang muka = 23 cm

Panjang lengan = 13 cm

Panjang baju = 50 cm

Menggambar pola anak

Keterangan pola bagian muka Agar pola yang dibuat diatas bahan tidak bergeser, serta pola yang dibuat sesuai dengan desain model, perlu diperhatikan bentuk pola dan bahan dasar yang akan digunakan, untuk itu perhatikanlah cara membuat pola diatas bahan berikut ini :

Ambil bahan dasar untuk busana anak yang lebarnya 115 cm, lipat dua dengan arah panjang benang (lungsin). Buat pola bagian

muka dengan cara;

A - A1 = 6 cm;

A - A2 = 8 cm.

A2 - C1 = panjang punggung.

A2 - B = panjang baju bagian muka.

A - C = ½ panjang punggung ditambah 1 cm.

C - G = ¼ lingkar badan ditambah 1 cm.

C1 - C2 = ¼ lingkar pinggang ditambah 1 cm.

Titik A3 = ½ panjang bahu.

B - B2 = 1/10 lingkar pinggang,

Hubungkan dengan A3, untuk garis prinses.

A2 - A4 = 9 cm (panjang bahu)

A3 - A4 = 3 cm (keluwesan garis bahu).

Hubungkan A3 dengan G (lingkar kerung lengan muka).

Ukur dari titik A sebanyak 3 cm.

Berikutnya adalah mengembangkan dari D1 kesisi kanan sebanyak 3 cm dari garis sisi pola muka beri titik D ke D2, dari D2 naikan 1 cm, bentuk garis tersebut dengan luwes seperti gambar (garis bawah baju).

Keterangan pola bagian belakang

C - C1 = A - A1

C - C2 = 1,5 cm.

C1 - C3 = A1 - C1

D - D3 = B - B1 ditambah 3 cm.

D1 - H = ½ lingkar badan.

C3 - C4 = ¼ lingkar pinggang.

Hubungkan H ke D3 (sisi badan belakang).

Hubungkan C1 ke H (kerung lengan belakang).

Hubungkan D ke D3 seperti gambar ( garis bawah baju)

Pola Lengan

Ukuran

Lingkar kerung lengan : 38 cm

Tinggi puncak lengan : 10 cm

Lingkar ujung lengan : 18 cm

Keterangan Pola lengan

A - B = panjang lengan,

A - C = tinggi puncak lengan,

A - D = A - E adalah ½ lingkar kerung lengan.

Puncak lengan digunting, dikembangkan kekiri dan kanan masing-masing 3 cm. Bentuk ujung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar