Rabu, 26 Mei 2010

JAHIT

PERLENGKAPAN JAHIT


Alat pelengkap adalah alat digunakan untuk membantu suatu pekerjaan dalam menggunakan mesin jahit agar lebih mudah, cepat dan hasilnya lebih rapi . alat pelengkap ini dapat dibeli tersendari seperti:

bermacam-macam sepatu mesin alat pembuat rumah kancing, dan sebagainya. Alat pelengkap ini ada yang dipasangkan untuk mesin biasa dan ada juga yang untuk mesin seba guna, untuk mesin serba guna lebih banyak alat pelengkap yang cocok, dan dapat dimanfaatkan.

Pengoperasian mesin jahit dimulai dengan langkah sebagai berikut:

a. Bukalah mesin jahit dan dipasangkan tali mesin dari pada kepala mesin, pasangkan jarum mesin ysng sesusai yang sesuai dengan bahan dan benang mesin bila yang dijahit kasar atau tebal seperti bahan blu jeans jarumnya yang besar No 15 dan benangnya juga yang kasar sehingga ada kesesuaian jarum atau benang begitu pula sebaliknya.

b. Pasangkan jarum untuk mesin biasa yang di sebelah kiri dan yang pipih menempel ke batang, kalau untuk mesin serba guna, dari depan dan yang pipih ke btang tau belakang.

c. Gulungkan benang ke kumparan sekoci dengan memakai alat penggulung yang ada dekat kepala mesin. Dan dimasukkan pada sekoci

d. Pasangkan sekoci ke rumah kumparan pada mesin

e. Mengangkat sepatu mesin dengan mengangkat tiang yang dibelakang.

f. Menaikkan benang dari kumparan sekoci.

g. Cara mengoperasikan mesin

Kalau semua sudah siap terpasang mulailah menjahit dengan cara:

a. Pasangkan benang atas mulai dari tiang benang klos pada tiang benang tarik ujung benang mengikuti saluran benang terus ke regulator dan kembali ke pengungkit dan selanjutnya melalui lobang (sengkelit) dan turunkan benang sampai masuk kelobang jarum.

b. Keluarkan benang bawah dengan cara memegang ujung benang lalu diturunkan jarum sampai kebawah dan bila jarum keluar ujung benang bawah akan terangkat keluar melalui lobang jarum. Ketegangan dan kekuatan benang bawah

c. Cobakanlah menjahit ke pada kain untuk melihat hasilnya dan akan didapatkan hasil seperti berikut. Ada tiga kemungkinan.

1) Tegangan benang atas sama dengan benang bawah ini hasil yang benar

2) Tegangan benang atas lebih kuat dari benang bawah artinya benang merentang di bagian atas.

3) Tegangan benang atas lebih lemah dari benang bawah artinya benang merentang dibawah.

Bila benang atas lemah dan banang bawah tegang maka distel pengatur benang atas atau regulator diputar untuk mengencangkan, bila benang atas tegang regulator dilemahkan bila ini tidak membuahkan hasil yang baik, periksa sekoci kemungkinan benang sekoci tidak masuk pada jepitan sekoci atau jepitan sekoci agak longgar perlu dikencangkan

Seandainya akan menjahit dengan menggunakan benang karet atau benang yang lebih kasar pasangkanlah di bawah (sekoci), kemudian longgarkanlah sedikit sekrup sekocinya selanjutnya aturlah setikan mesin yang agak lebih jarak sesuai dengan model yang akan dijahit.

terima kasih untuk okrek.com

DESAIN BUSANA
Secara umum desain dapat dibagi 2 yaitu desain struktur (structural design) dan desain hiasan (decorative design).
1. Desain Struktur (Struktural Design)
Desain struktur pada busana disebut juga dengan siluet busana (silhoutte). Siluet adalah garis luar dari suatu pakaian, tampa bagian-bagian atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain. Namun jika detail ini ditemukan pada desain struktur fungsinya hanyalah sebagai pelengkap.
Berdasarkan garis-garis yang dipergunakan, siluet dapat dibedakan atas beberapa bagian yang ditunjukkan dalam bentuk
huruf. Dalam bidang busana dikenal beberapa siluet yaitu :
a. Siluet A
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas kecil, dan bagian bawah besar. Bisa juga tidak mempunyai lengan.
b. Siluet Y
Merupakan model pakaian dengan model bagian atas lebar tetapi bagian bawah atau rok mengecil.
c. Siluet I
Merupakan pakaian yang mempunyai model bagian atas besar atau lebar, bagian badan atau tengah lurus dan bagian bawah atau rok besar.
d. Siluet S
Merupakan pakaian yang mempunyai model dengan bagian atas besar , bagian pinggang kecil dan bagian bawah atau rok besar.
e. Siluet T
Merupakan pakaian yang mempunyai desain garis leher kecil, ukuran lengan panjang dan bagian bawah atau rok kecil.
f. Siluet L
Merupakan bentuk pakaian variasi dari berbagai siluet, dapat diberikan tambahan dibagian belakang dengan bentuk yang panjang/drapery. Bentuk ini biasanya terlihat pada pakaian pengantin barat.
2. Desain Hiasan (Decorative Design)
Desain hiasan pada busana mempunyai tujuan untuk menambah keindahan desain struktur atau siluet. Desain hiasan dapat berupa krah, saku, renda, sulaman, kancing hias, bis dan lain-lain.
Desain hiasan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut yaitu :
a. Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
b. Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya.
c. Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
d. Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
e. Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya.

terima kasih untuk okrek.com

CARA MEMAKAI MESIN JAHIT

a. Badan mesin.

Badan mesin jahit yang sering kita jumpai pada umumnya berbentuk huruf G. Bagian bawah mesin berbentuk plat yang bertugas sebagai landasan jahit. Bagian atas badan mesin berongga, disinilah tempat bagian-bagian mesin mengubah dan meneruskan gerakan putar menjadi gerakan bagian-bagian yang lain.

Pada badan mesin ini juga terdapat beberapa lubang yang digunakan untuk meneteskan minyak pelumas ke bagian mesin yang memerlukan, agar gerakan bagian mesin yang bersangkutan menjadi licin dan lancar.

Pada pelat mesin tersebut dipasang engsel, sehingga bagian mesin yang terletak di bawah pelat badan dapat dibersihkan dan diperbaiki bila rusak.

Pada mesin yang memakai kaki, badan mesin jahit tersebut dapat dilipat ke bawah di bawah meja dari daun meja dan dapat ditutupkan dengan lipatan daun meja.

b. Kepala mesin.

Kepala mesin jahit terbuat dari baja tuang. Kepala mesin tersebut terpasang dibagian kanan atas dari badan mesin jahit. Ia menerima gaya putar dari alat pemutar mesin jahit dan meneruskan gerak putar tersebut ke semua bagian mesin lain yang harus bergerak. Jadi kepala mesin bertugas sebagai roda penerus tenaga penggerak mesin jahit. Pada mesin jahit yang digerakkan dengan injakan kaki atau motor listrik, kepalanya dibuat lebih kecil, agar berputar secara ringan.

Gerak putar dari kepala mesin itu diubah menjadi bentuk gerakan bolak balik atau naik turun dari jarum jahit, tangan penarik benang, gigi penarik, sekoci dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar a. adalah kepala mesin yang berfungsi untuk menggerakkan turun naiknya jarum untuk mengangkat benang bawah dari sekoci.

c. Alat-alat penggerak mesin jahit

Semua jenis mesin tersebut dapat digerakan dengan motor listrik tapi yang lebih banyak digerakan dengan motor listrik adalah mesin khusus dan mesin serbaguna.

d. Kopleng

Kopleng adalah alat yang menghubungkan antara kepala mesin dengan poros utama mesin jahit. Kopleng terbuat dari pelat baja setebal 1,5 milimeter berbentuk bulat dan mempunyai tonjolan keluar serta kedalam yang berfungsi untuk membantu roda berputar, bila dikencangkan putaran roda menekan kopleng dan bila roda penekan dikendurkan maka pelat kopleng tidak tertekan akibatnya kepala mesin tidak dapat mengerakan bagian mesin yang lain.

e. Poros utama.

Poros utama pada mesin jahit terpasang dalam rongga badan mesin jahit pada bagian atasnya. Panjang poros utama ini dari pelat kopleng sampai kaki pemegang jarum jahit. Poros utama ini secara lansung mengerakan tangkai penarik benang dan kaki pemegang jarum.

f. Sepatu jahit (sepatu mesin)

Dinamakan sepatu jahit karena bentuknya menyerupai sepatu. Kaki yang dipasang sepatu ini dapat diatur tekanannya terhadap gigi penarik kain. Pengaturan tekanan dengan menyetel mur penekan pegas di atas kaki tempat sepatu tersebut. Tekanan sepatu ini dapat dibebaskan dengan cara menaikan sepatu. Ini dilakukan saat memasang dan melepaskan kain yang dijahit, maka injakan sepatu haruslah dilepaskan dahulu.

g. Kaki pemegang jarum

Jarum untuk menjahit dipasangkan pada kaki pemegang jarum.

Kaki ini digerakan oleh poros utama. Untuk memegang jarum pada ujung kaki dipasangkan dengan alat pencekamjarum yang disebut sekrup jarum. Pemasangan jarum harus kuat agar tidak mudah lepas sewaktu menjahit.

h. Sekoci

Sekoci adalah alat yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benang bawah dan pengatur ketegangan benang bawah, sedangkan jarum pembawa benang atas pada kain jahitan. Maka terjadilah sengkelit benang atas dengan benang bawah pada kain yang ditekan oleh sepatu jahit.




1 komentar:

  1. hi Mbak,salam kenal,tulisan blok anda cukup baik.Sayang sekali saya hrs dgn susah payah berusaha membacanya,karena warna font/warna huruf,yg anda gunakan hampir sama gelapnya dgn warna back roundnya.saran saya ganti dgn warna yg terang,...

    BalasHapus